MPR Ingatkan Pentingnya Penguatan Kompetensi Guru di Era Digitalisasi

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono, mengingatkan pentingnya penguatan kompetensi melalui pelatihan berkelanjutan.
Terutama pelatihan yang adaptif terhadap perkembangan era digital, khususnya bagi guru SD yang berperan besar membangun fondasi karakter anak sejak dini.
Pendekatan pembelajaran menyenangkan dan berkarakter atau fun learning berkarakter diyakini menjadi kunci menciptakan generasi unggul.
Yakni generasi yang cerdas secara akademik, kuat secara moral, serta berdaya saing dalam menghadapi masa depan.
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam atas peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus membentuk karakter generasi penerus di era perubahan teknologi yang begitu cepat.
Apresiasi itu disampaikan Ibas, sapaan karibnya, saat menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Gedung Nusantara V, Kompleks MPR/DPR RI, pada Rabu (26/11/2025).
Ibas menyampaikan bahwa guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai moral yang menjadi fondasi bangsa. Di tengah tantangan digital dan perubahan budaya saat ini, menurut Ibas, guru tetap menjadi kompas bangsa.
“Di era perubahan yang cepat, guru menjadi penuntun arah, memastikan setiap anak bisa menapaki jalan yang benar. Karena itu, menjaga guru sama artinya menjaga masa depan bangsa,” papar Ibas, dilansir Republika, Rabu.
Ia menyebut, tantangan guru hari ini besar yaitu teknologi bergerak cepat, fasilitas tidak merata, dan nilai anak-anak diuji oleh perubahan budaya.
“Namun, peran guru tetap vital: membangun karakter, literasi digital, toleransi, kreativitas, dan interaksi. Serta menjaga nilai Pancasila dan meningkatkan rasa cinta tanah air,” imbuhnya.
Karena itu, ia menyerukan dukungan nyata terhadap profesi guru.
“Kita berharap guru mendapat pelatihan, dukungan, kesejahteraan, dan perlindungan kerja yang layak. Karena guru yang kuat berarti pendidikan yang kuat. Itulah jalan menuju Indonesia Emas 2045!” ingatnya.
Ibas juga menegaskan guru seagai penjaga masa depan bangsa, pilar utama pendidikan yang menentukan kualitas dan arah kemajuan Indonesia ke depan.
Karena itu, peningkatan keterampilan guru, digitalisasi pembelajaran, serta kesejahteraan dan perlindungan profesi guru harus menjadi prioritas dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Selamat Hari Guru! Tepatnya tanggal 25 November 2025. Applause untuk guru-guru hebat,” ucap Ibas, disambut tepuk tangan meriah 450 peserta.
Ibas menekankan pentingnya peran guru sebagai pilar utama dalam tujuan bernegara. Menurutnya, guru bukan hanya pengajar, melainkan juga pembentuk masa depan bangsa.
Di Balikpapan, seperti diwartakan sebelumnya, untuk mengisi agenda peringatan Hari Guru Nasional 2025, diisi dengan agenda besar kerjasama Google Indonesia dan Disdikbud Balikpapan.
Google Indonesia bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, menghelat program Gemini Academy yang diikuti 2.286 guru di BSCC Dome Balikpapan, pada Rabu (26/11/2025).
Kegiatan ini diikuti guru dari sekolah-sekolah di Kota Balikpapan.
Fovernment Affairs Manager Google Indonesia, Isya Hanum Kresnadi, memaparkan inisiatif ini bagian komitmen Google mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan memperkuat SDM Indonesia.
“Gemini Academy membantu guru memahami bagaimana AI dapat menjadi alat yang aman dan intuitif untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran,” jelasnya.
Ia bilang, pendidikan akan semakin bermakna saat guru diberdayakan dan teknologi digunakan secara tepat. Sejak diluncurkan tahun 2024, Gemini Academy telah menjangkau 286.000 guru di 38 provinsi di Indonesia.
Pelatihan di Balikpapan menjadi bagian strategis dalam konteks percepatan literasi AI, khususnya di sektor pendidikan. Pelatihan ini mencakup pengenalan dasar-dasar AI, pemanfaatan yang bertanggung jawab, praktik aman menggunakan Gemini.
Serta integrasi coding dalam pembelajaran, sampai strategi memanfaatkan fitur AI untuk mempercepat penyusunan materi, dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal serta kreatif bagi siswa.
Balikpapan termasuk daerah yang konsisten mengembangkan ekosistem pendidikan berbasis teknologi. Program ini hadir untuk membekali para pendidik dengan keterampilan kecerdasan artifisial (AI) secara aman, etis, dan relevan dengan tantangan pembelajaran saat ini.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, turut menegaskan, peningkatan kompetensi guru sebagai langkah strategis menghadapi era teknologi.
Pihaknya ingin guru di Balikpapan tidak sekadar mengikuti perkembangan zaman, tetapi menjadi pionir dalam teknologi pendidikan.
“Gemini Academy memperkuat langkah kami menuju pendidikan yang inklusif dan berdaya saing,” ujar Rahmad. Melalui pelatihan ini, Google dan Pemkot Balikpapan berharap semakin banyak guru dapat memanfaatkan AI secara bertanggung jawab.
Tujuannya untuk menciptakan proses belajar yang lebih relevan, kreatif, dan inklusif.
Dengan upaya tersebut, setiap anak di Balikpapan dapat memperoleh kesempatan belajar terbaik sesuai kebutuhan masa depan.
Rahmad Mas’ud, juga menegaskan komitmen pemerintah kota memperkuat transformasi digital di sektor pendidikan. Ia menekankan peran guru tidak tergantikan dalam membentuk sumber daya manusia unggul yang dibutuhkan daerah maupun bangsa.
“Para guru adalah kunci. Tidak mungkin akan lahir SDM Balikpapan yang unggul tanpa guru. Saya sendiri tidak akan bisa berdiri di sini tanpa guru-guru saya, yang sampai sekarang masih hidup dan tinggal di Balikpapan,” ujarnya.
Taufik Hidayat