Ketua NU Balikpapan: Trans7 Harus Minta Maaf ke Lirboyo dan Disiarkan Live

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Balikpapan dengan banomnya seperti Ansor Banser, RMI, Sarbumusi ikut mendampingi Himpunan Alumni Lirboyo mendatangi kantor Trans7 Cabang Balikpapan.
Mereka meminta pertanggung jawaban atas kegaduhan yang ditimbulkan tayangan kontroversial Trans7.
Ketua PCNU Balikpapan, Kiai Muslih Umar, mengingatkan pada prinsipnya, pihak yang menayangkan berita yang terkait penghinaan terhadap pesantren dan Kiai, bukanlah orang yang berasal dari pesantren.
Kiai Muslih menilai, pihak Trans7 tidak mengetahui bagaimana dunia pesantren yang dibangun melalui swadaya masyarakat secara gotong-royong.
Ia mengingatkan pesantren sudah lama berdiri jauh sebelum kemerdekaan negeri ini ada, jauh sebelum dinas pendidikan berdiri, pesantren sudah jauh lama berdiri.
“Terbukti orangtua kita dulu lebih pandai membaca Al Quran daripada membaca tulisan latin. Pesantrren terlibat dalam mencerdaskan bangsa, memerdekakan negara," ujarnya, Rabu.
Kiai Muslih juga mengingatkan agar jurnalis yang ingin membuat pemberitaan, perlu terlebih dahulu mendalami apa yang ingin diterbitkan.
“Jangan langsung menampilkan framing negatif, apalagi memojokkan Kiai yang telah mengabdikan diri dalam pembangunan peradaban,” pesannya.
Menurutnya, fakta sejarah mencatat banyak pengorbanan yang dilakukan para Kiai dan kalangan pesantren untuk bangsa ini.
“Bahkan banyak juga santri yang telah berhasil dengan didikan pesantren, contohnya founding father Presiden Gusdur, Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin, dan beberapa tokoh lainnya," imbuhnya.
Menurut Kiai Muslih jika Trans7 ingin mengetahui lebih dalam tentang dunia pesantren, ia menyarankan agar sering-sering sowan atau berkunjung ke pesantren berdiskusi dengan Kiai.
“Jika Trans7 teguh pada pendiriannya dan tidak merasa bersalah, ya copot saja izin operasionalnya, maaf saja tidak cukup jika hanya seorang diri. Minta maaf harus ke Kiai di Lirboyo secara langsung dan disiarkan live agar disaksikan masyarakat,” tegasnya.
PCNU Kota Balikpapan, sebelumnya telah menerbitkan maklumat boikot Trans 7.
Maklumat itu bernomor 04/RMI-PCNU/L-36/X/2025, diteken Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah PCNU Kota Balikpapan Ustadz Andrian dan Sekretaris Ustadz Hubbul Kheir, yang diterbitkan pada Rabu, 14 Oktober 2025.
Maklumat itu berisi respons atas framing sesat dan fitnah keji yang disebarkan media TV TRANS7 terhadap para masyayikh pesantren, khususnya terhadap Al-Mukarram KH. Anwar Manshur Lirboyo.
“Kami mengajak seluruh santri, para guru madrasah, dan segenap warga Nahdliyyin di Kota Balikpapan untuk berhenti menonton program tayangan Trans7, tidak memberi beri ruang bagi cuplikan dan tayangan Trans7 untuk tersebar dan beralih kepada media yang lebih jujur, beradab, dan menghormati ulama,” begitu bunyi maklumat tersebut.
Pada bagian lain, maklumat juga menjelaskan, boikot ini bukan sekadar protes, tapi wujud pembelaan terhadap kehormatan ulama serta ikhtiar bersama agar media kembali menjalankan fungsi mulia: mencerdaskan umat, bukan menyebar fitnah.
“Maklumat ini untuk dapat dilaksanakan secara bersama-sama dan sekian terimakasih,” imbuh maklumat.
Taufik Hidayat
