Semarak Batik Indonesia Mewarnai Lautan Jamaah di Tanah Suci

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Bukan jamaah haji Indonesia namanya, kalau tak tersohor di Tanah Suci. Saban tahun pelaksanaan haji, ada saja kisah-kisah menarik dari jamaah Nusantara.
Menag Nasaruddin Umar mengatakan jamaah haji Indonesia termasuk jamaah terbanyak. Yang jumlahnya seperlima dari total jamaah haji seluruh dunia.
"Karena itu, kita mengimbau agar jamaah haji Indonesia terus mempertahankan prestasi dan reputasinya yang lalu. Kita tetap jadi jamaah haji yang terbaik, Insya Allah," pesan Menag, lewat keterangan resminya, Senin (9/6/2025).
Suatu ketika, Jamarat di lantai 1 tanggal 12 Dzulhijjah pukul 02.30 WAS masih lengang. Hanya beberapa kelompok kecil jamaah sejumlah negara tampak berjalan dengan bendera kecil, yang dibawa pemimpin kelompok. Lalu berhenti melontar kerikil di jumrah Ula, Wustha, dan Kubro.
Setelahnya, kelompok-kelompok kecil berlalu lurus menuju Kota Makkah atau berbelok menuju arah Mina. Namun, sekitar pukul 04.00 WAS di ujung Jamarat lantai bawah, muncul gelombang besar ribuan jamaah berjalan dengan kalebet atau bendera kecil melambai-lambai, gemuruh suara Talbyiah menggetarkan bangunan Jamarat yang kokoh.
Gelombang jamaah seperti karnaval dengan warna-warna pakaian bak pelangi di ujung langit.
Seperti barisan parade tentara dengan identitas kesatuan masing-masing, ribuan jamaah bergerak teratur dengan wajah-wajah terang, mata berbinar, dan lisan melontar pujia-pujian untuk Sang Maha terus digemakan. Ini menjadikan Jamarat seperti jalur karnaval akbar dari berbagai belahan dunia.
Beragam warna kulit, baju, identitas, dan bahasa disatukan oleh kalimat Talbiyah, dan digerakkan satu tujuan bersama: melemparkan sisi buruk dari setiap kerikil yang terbang menerjang syaitan dengan hentakan kalimat, Bismillahi Allahu Akbar.
Di antara puluhan ribu jamaah yang melontar jumrah di tanggal 12 Dzulhijjah dini hari itu, warna-warna Nusantara mendominasi gelombang jamaah.
Identitas Nusantara di Jamarat direpresentasikan dengan pakaian batik yang dikenakan jamaah. Beragam motif, corak dan warna batik membuat Jamarat penuh warna-warna, warna Nusantara.
Lautan jamaah dengan batik menjadi pesona tersendiri, mereka bergerak teratur dan tertib dalam irama Talbiyah dan aba-aba yang digerakkan para pemimpin kelompoknya.
Kalebet kecil yang berkibar menjadi kompas setiap kelompok jemaah berbatik tersebut.
Serempak berhenti untuk melontar, lalu dengan aba-aba kalebet, jamaah bergerak lagi melontar hingga Jumrah Kubro.
Setelahnya, setiap kelompok jemaah berbatik tersebut bergeser ke ruang kosong lalu bersama-sama menghadap Kiblat melangitkan doa dan bersujud syukur di altar Jamarat.
Atmosfir Nusantara dalam keteraturan barisan yang dikampanyekan kelompok-kelompok jamaah berbatik tersebut, menegaskan kebanggaan batik sebagai salah satu identitas nasional.
Mereka menjadi duta bangsa di antara ratusan negara yang mengirimkan rakyatnya berhaji.
Jamaah Indonesia dalam setiap tahun penyelenggaraan haji selalu mendapat apresiasi dari Kerajaan Saudi sebagai jamaah yang tertib dan teratur.
Apresiasi ini tentu didasarkan pada sejumlah penilaian objektif yang dilakukan otoritas setempat. Selamat untuk seluruh jamaah haji Indonesia. Semoga menjadi haji mabrur dan bermanfaat untuk umat.
Yan Andri
