Tawa Ceria Maya Regev Saat Berjumpa Kembali dengan Adiknya yang Dibebaskan Hamas
KALTIMTARA, REPUBLIKA – Itay Regev, 18 tahun, adik dari Maya Regev akhirnya dibebaskan bersama sandera lain. Itay Regev dibebaskan dalam pertukaran gelombang keenam, pada (29/11/2023), sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel, yang ditengahi Qatar dan Mesir.
Adapun Maya Regev telah dibebaskan sebelumnya pada gelombang kedua, (25/11/2023). Kini, adik kakak itu telah berjumpa kembali di kediamannya. Senyum hangat Maya tampak dari foto-foto yang dibagikan Soroka Medical Center di Beersheba, dan dipublikasikan Times of Israel, kemarin.
Menurut Al Jazeera, para sandera lain yang dibebaskan bersama Itay Regev, yakni: Gali Tarshchanski (13), Amit Shani (16), Ofir Engel (17), Liam Or (18), Yordan Roman (36), Moran Stella Yanai (40), Liat Atzili (49), Yelena Trupanov (50), Raya Rotem (54), Raz Ben Ami (57), dan Irena Tati (73).
Video dan foto yang dirilis pada Kamis menunjukkan reuni emosional ketika para sandera yang dibebaskan dari Gaza pada malam sebelumnya, setelah 54 hari disandera bertemu dengan keluarga dan orang-orang terkasih.
Ke-12 warga Israel, yang dibebaskan dirawat di Pusat Medis Soroka, Pusat Medis Sheba, Pusat Medis Ichilov dan Rumah Sakit Anak Schneider. Adapun empat warga negara Thailand yang dibebaskan berada di Rumah Sakit Shamir (Assaf Harofeh).
Di Beersheba, Soroka Medical Center membagikan foto-foto gembira Itay Regev, 18, yang bertemu kembali dengan saudara perempuannya Maya Regev, 21, yang dibebaskan empat hari sebelumnya.
Itay disambut pelukan emosional dari ibunya Mirit Regev di Pangkalan Udara Hatzerim pada Rabu malam. Kakak beradik ini diculik dari festival musik Supernova pada 7 Oktober.
Paska peristiwa 7/10, Pastor Ilan Regev Gerby memiliki rekaman suara Maya, berteriak, “Mereka menembak saya, mereka menembak saya, mereka menembak saya!”
Menurut ayah Maya, Ilan Regev, Maya sempat menelponnya. “Ayah datang ke sini, mereka menembak. Dia (Maya) berteriak-teriak di telpon, ‘aku mati’,” ujar Ilan menirukan anaknya, Maya.
“Dia membunuhku, dia membunuhku, dia membunuh kita! Itay, pergi ke kemudi,” teriak Maya.
"Kamu ada di mana?" tanya ayahnya. “Saya tidak bisa, saya tidak bisa, kami sudah mati, mereka menembak kami,” teriak Maya. "Aku mencintaimu."
Ayah Maya mencoba mengetahui lokasi mereka, menyuruh mereka bersembunyi, tapi mereka tidak mengindahkan seruannya.
Kedua bersaudara itu mendarat di Israel pada Jumat, 6 Oktober, setelah merayakan ulang tahun ibu mereka, Mirit Regev, di luar negeri. Mereka bermaksud pergi ke pesta musik di Re’im, acara yang telah mereka rencanakan.
“Dia mencintai kehidupan, dia membuat rencana, dia memimpin dan membawa orang lain bersamanya,” kata Mirit Regev mengisahkan tentang anaknya, Maya.
Adapun Itay, menurutu Mirit, “Dia suka berselancar, tertawa, dan hidup.”
Mirit baru mengetahui apa yang terjadi di rave gurun sekitar jam 10 pagi pada hari Sabtu pagi, saat ia terbangun karena beberapa panggilan tidak terjawab dari Maya dan teman-teman lainnya.
“Mereka pergi ke pesta untuk bersenang-senang,” kata ayah Maya, Ilan Regev.
“Saya tidak peduli dengan politik, saya hanya ingin anak-anak saya kembali sehat dan utuh.”
Kedua kakak ini telah berkumpul kembali. Hamas merawat mereka dengan baik, bahkan mengundang decak kagum dan simpati dunia. Setiap terjadi pertukaran tawanan, masyarakat Gaza menyambut mereka dengan meriah.
Video pelepasan sandera, baik Maya dan lainnya, dan juga sambutan warga Gaza pada Hamas, menjadi viral global. Di sisi lain, pihak Israel kesal lantaran Hamas mendapat pujian dunia. Para sandera bahkan tidak boleh berbicara pada Pers.
Meski begitu, salah satu sandera mengirimkan surat berisi ucapan terima kasih dan pujian untuk Hamas, lantaran telah memperlakukannya dengan baik. Bahkan, anaknya dianggap dilayani seperti ratu.
Maya Regev jadi Viral Global
Momen perpisahan saat Maya Regev dibebaskan Hamas, menjadi viral global. Perpisahan yang hanya berlangsung singkat itu mampu membuat cemburu para wanita sedunia.
Tak hanya emak-emak dan para ukhty, tapi juga bule-bule di luar sana.
Bahkan momen perpisahan Maya dan pejuang Hamas yang hanya sekian detik itu mampu menciptakan tagar global #KhamasPleaseKidnapMe. Banyak pengguna sosial media yang meminta diculik Hamas.
“Aku mau diculik Khamas, tak usah kembali untuk selamanya,” tulis pengguna sosmed bule.
Tapi ada juga yang terang-terangan berseloroh tidak suka dengan sikap lembut Maya.
“Hey wanita Israel, balik sana ke negaramu. Babang Hamas milik kami. Kesel aku,” tulis netizen Indonesia.
“Kesel apa cemburu mak,” timpal warganet lain.
“Cembokur (cemburu, red) wkwkwkw,” balasnya.
“Ketika wanita-wanita diluar sana terkesima akhlak mereka, mereka mengaguminya. MasyaAllah,” tulis @Queenzara.
Editor: Rudi Agung