Dalam Empat Hari Hamas Hancurkan 62 Kendaraan Militer Israel
Kaltimtara, Republika - Dalam pidato terbarunya, pada Jumat (17/11/2023), juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah mengungkapkan Hamas telah menghancurkan 62 kendaraan militer Israel hanya dalam empat hari.
Menurutnya, 42 hari sejak dimulainya pertempuran Badai Al Aqsa, pejuang Palestina melanjutkan operasi pertahanan dan konfrontasi melawan pasukan Zionis yang menyerbu Kota Gaza dari pelbagai arah. Para pejuang Palestina mampu menghancurkan kendaraan tempur milik Israel.
Bahkan, termasuk tank Merkava andalan Israel, serta kendaraan infanteri, juga buldoser. Kendaraan tempur militer itu hancur hanya dengan RPG anti tank dan roket buatan Al-Qassam, Yassin 105. Hal itu diutarakan Abu Ubaidah dalam videonya yang dirilis melalui Telegram, Resistance News Network, Sabtu (18/11/2023).
Brigade Al-Qassam menggunakan alat peledak rakitan, senjata kecil, dan senapan penembak jitu. Mereka menargetkan pertemuan pasukan infanteri Israel, yang bersembunyi di bangunan tempat tinggal yang telah ditinggal pemiliknya.
Video tersebut membeberkan operasi penembakan jitu yang dilakukan pejuang Palestina Al-Qassam, yang mengakibatkan sedikitnya tewasnya tentara penjajah Israel.
“Pejuang kami juga menargetkan perkumpulan dan individu pasukan infanteri musuh atau mereka yang dibentengi di beberapa bangunan dengan bahan peledak, senjata medium, dan senapan sniper,” ujar Abu Ubaidah.
“Pejuang kami dalam dua operasi terpisah tiga hari lalu mampu melenyapkan setidaknya sembilan tentara Zionis di luar kendaraan mereka. Pejuang kami juga menghancurkan dua kendaraan militer musuh di barat laut Beit Lahia kemarin pagi dengan peluru anti-tank,” imbuhnya.
Al Qassam, lanjut Abu Ubaidah, juga mampu menghancurkan apartemen yang melindungi pasukan khusus musuh di Beit Hanoun. Hamas menargetkan tentara Isael dengan peluru anti-benteng dan anti-personil, membunuh dan melukai semua orang yang dibentengi di dalamnya.
“Artileri terus membombardir pertemuan musuh di daerah infiltrasi atau berkumpul di dalam dan sekitar Gaza, dan rudal jarak pendek Rajoom serta mortir,” papar Abu Ubaidah.
Artileri menargetkan lokasi di kota-kota yang diduduki, terutama Tel Aviv dan Asqalan, dengan serangan roket.
“Tentara musuh, di bawah perlindungan kolom tank, kendaraan lapis baja, skuadron pesawat, dan drone, terus menyerang jenazah para martir, pasien, korban luka, staf medis, bayi prematur, dan warga sipil yang terlantar,” ungkapnya.
Video tersebut juga mengungkapkan operasi penembakan jitu yang dilakukan Pejuang Palestina, Al-Qassam, dan mengakibatkan sedikitnya empat tentara Israel tewas.
Ia mengatakan, para pejuang telah mempersiapkan diri untuk operasi pertahanan jangka panjang, dinamis, dan berkelanjutan yang dapat dilakukan di semua lini.
Menurut Abu Ubaidah, pejuang Palestina masih mengejar pasukan musuh dan kendaraan mereka dari jalan ke jalan, menyergap pasukan, melancarkan serangan mematikan,dan memaksa mereka mundur di beberapa front dan terus mengubah rute pergerakan mereka.
“Kami telah mempersiapkan diri untuk pertahanan yang panjang dan berkelanjutan dari segala arah. Setiap saat yang dihabiskan pasukan pendudukan di Gaza menyebabkan kerugian terus-menerus bagi mereka, demi kekuasaan Allah,” imbuhnya.
Pihaknya juga telah mendokumentasikan dan menampilkan banyak operasi yang menargetkan dan menghancurkan kendaraan Israel serta menargetkan tentara mereka.
“Apa yang dicari oleh penjahat korup Netanyahu dan kepemimpinan perangnya yang pengecut di Kompleks Al-Shifa dan rumah sakit di Gaza adalah bahan cemoohan. Mereka mencari fatamorgana, menunjukkan ketidakmampuan dan kesombongan mereka yang hampa,” tegas Abu Ubaidah.
Ia menyerukan kepada para pejuang Palestina untuk meningkatkan serangan yang menyakitkan terhadap Israel di semua lini dan medan perang.
“Setiap pukulan yang diarahkan pada musuh ini dalam perang melawan rakyat dan bangsa kita adalah pukulan yang menyakitkan dan efektif, membuat musuh menyadari bahwa mereka sedang berperang melawan satu bangsa yang menyapu bersih mereka dari tanah kita dan situs suci kita,” paparnya.
Editor: Rudi Agung