Brutal! Israel Jatuhkan Bom Lagi di Kamp Pengungsi Jabalia
KALTIMTARA, REPUBLIKA – Israel terus melakukan penyerangan brutal. Bom besar kali ini dijatuhkan kembali di Kamp Pengungsi Jabalia. Belasan orang gugur seketika usai serangan udara Israel di utara dan selatan Palestina menghantam wilayah itu. Kamp ini telah berkali-kali diledakan Zionis.
“Sedikitnya 13 warga Palestina tewas dan sekitar 75 lainnya luka-luka dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara,” ujar Kementerian Kesehatan Gaza, dikutip dari Al Jazeera (20/12/2023).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra, menjelaskan serangan udara Israel menyerang Pusat Medis Jabalia saat yang bersamaan, dan mengakibatkan sejumlah korban jiwa.
Dalam rekaman video yang beredar di sejumlah channel Telegram, usai pemboman di kamp Jabalia tampak sejumlah warga Palestina tewas dan terluka.
Mereka terlunta-lunta di tumpukan puing bangunan yang runtuh. Pesawat-pesawat tempur Israel juga menargetkan kota Khan Yunis di selatan.
Serangan itu terjadi hanya selang sekian jam, sebelum serangan brutal Israel lainnya pada (19/12), yang menargetkan daerah pemukiman di kota Rafah di Gaza selatan. Puluhan nyawa meregang saat sejumlah rumah di Rafah dihantam serangan Zionis.
Di antara korban tewas itu ada jurnalis Adel Zarab. Dengan meninggalnya Zarab, tercatat jumlah jurnalis yang gugur sudah mencapai 97 orang.
Pejuang Palestina Tetap Melawan
Meski terus dibombardir, perlawanan di Gaza tetap dilakukan para pejuang Palestina. Bahkan walaupun Israel berkali-kali meledakkan kawasan Jabalia dengan bom besar, dan menyerbu Khan Younis dengan pasukan darat, namun pasukan Israel tetap tak bisa menembus Jabalia dan Khan Younis.
Di Tepi Barat, seperti di Tulkarim, Hebron, Nablus, dan Tubas, pertempuran terus dilakukan setiap malam dan tentara Israel menangkap warga Palestina. Meski begitu, pejuang Palestina tetap memberi perlawanan tangguh.
Kekuatan Hamas Batalion Jabaliaterus melakukan perlawanan dan penyergapan. Sejak awal serangan Israel, batalion ini bertempur meski bom fosfor dan ledakan bom berton-ton dijatuhkan.
Tapi, Zionis Israel gagal memasuki pusat kota. Di Jabalia, sedikitnya sudah empat kali dijatuhkan bom dahsyat, yang masing-masing menewaskan lebih ratusan orang.
“Pembantaian Jabalia dan serangkaian pembantaian Zionis yang didukung Amerika tidak akan berhasil mengusir rakyat kami dari tanah mereka,” ujar kelompok perlawanan Palestina Hamas dalam sebuah pernyataan.
“Anda tak akan berhasil mematahkan keinginan orang-orang hebat kami dan perlawanan mereka yang gagah berani,” imbuh pernyataan itu.
Tentara Israel terus melakukan operasi darat, yang kini terfokus di selatan, dan berlanjut di seluruh Gaza. Tentara Zionis juga menghadapi perlawanan di lapangan dan mengalami penyergapan setiap hari yang dilakukan Brigade Al Qassam dan kelompok perlawanan lainnya di Gaza.
Saat ini sudah ada upaya mediasi dari Qatar, yang disambut kedua belah pihak. Ismail Haniyah dan An-Nakhaleh telah berada di Kairo, dan tengah bernegosiasi dengan utusan Israel untuk gencatan senjata permanen. Dialog, dimulai sejak hari ini Rabu (20/12/2023).
Di sisi lain, Amerika tengah menyusun pasukan 10 negara di Bahrain untuk menggagalkan usaha Hutsi-Yaman mencegat kapal laut yang menuju Israel.
Hizbullah – Israel Memanas
Perang di utara antara Israel dan Hizbullah semakin memanas. Iron Dome berhasil dirusak Hizbullah, dan roket-roket besar kini berlesatan ke Israel utara tanpa hambatan, hingga Israel terpaksa mengerahkan sistem penangkal roket, David Sling.
Pasukan Hizbullah di Lebanon pada Senin, (18/12/2023) terus menyerang Iron Dome Israel di pemukiman Israel utara Kabri, dekat perbatasan Palestina-Lebanon yang diduduki. Operasi Hizbullah dilakukan dengan menggunakan peluru artileri yang mengguncang baterai Iron Dome dan menghancurkannya.
Koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan melihat proyektil diluncurkan dari Lebanon menuju hulu Al Jalil di seberang sektor tengah wilayah utara Palestina yang diduduki.
Sirene terdengar di pemukiman al-Malikiya, Dishon, Yiftah, dan Ramot Naftali.
Hizbullah, menurut Al Mayadeen, mengeluarkan sejumlah pernyataan militer yang mengumumkan penargetan pangkalan, lokasi, dan infanteri pendudukan Israel di sektor timur dan barat.
Editor: Rudi Agung