Bupati Mudyat Noor: Pejabat Harus Punya Kemampuan dan Integritas

SEKITARKALTIM.ID – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, membuka pelaksanaan Uji Kompetensi dan Evaluasi Kinerja Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten PPU.
Kegiatan itu berlangsung di Hotel Novotel Balikpapan, pada Jumat (5/12/2025), yang dihadiri para pejabat eselon lingkup Pemkab PPU.
Bupati menyampaikan penghargaan kepada tim asesor dan penyelenggara atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
Acara itu turut dihadiri Sekretaris Daerah PPU Tohar, dan akademisi FISIP Universitas Padjadjaran yang bertindak sebagai asesor Dr. John Fresly Hutahayan.
Bupati Mudyat menegaskan pelaksanaan uji kompetensi memiliki nilai strategis memperkuat tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, adaptif, dan akuntabel.
Menurutnya, kualitas pejabat menjadi kunci penggerak organisasi perangkat daerah.
“Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama motor penggerak organisasi perangkat daerah. Karena itu, peningkatan kualitas, kapabilitas, dan integritas pejabat menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar,” kata Mudyat, melalui keterangan resminya, dinukil Senin (8/12/2025).
Ia mengingatkan evaluasi kinerja dan uji kompetensi tidak boleh dipandang sekadar pemenuhan prosedur administratif. Melainkan langkah menciptakan birokrasi profesional dan responsif terhadap tantangan pembangunan.
“Ini bagian upaya bersama menghadirkan pemerintahan yang menjawab dinamika pembangunan, terutama sebagai daerah yang berdampingan dengan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.
Bupati Mudyat berharap pelaksanaan uji kompetensi dapat menjadi instrumen objektif untuk mengukur capaian kinerja setiap pejabat.
Sekaligus memetakan kompetensi manajerial, teknis, dan sosial–kultural sebagai dasar penempatan jabatan yang tepat.
Ia juga memastikan pelaksanaan kegiatan ini menjadi bukti implementasi sistem merit dalam manajemen ASN. Serta memastikan rotasi, mutasi, dan promosi jabatan didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan capaian kinerja.
“Saya minta seluruh peserta mengikuti proses ini dengan sungguh-sungguh, jujur, dan terbuka. Jadikan kegiatan ini sebagai sarana pengembangan diri, bukan sesuatu yang menegangkan,” pesannya.
Ia juga berpesan, agar para pejabat tinggi sebagai penggerak utama jalannya pemerintahan harus punya kemampuan, sikap, dan integritas. “Semua itu harus ditingkatkan,” kata Mudyat.
Mudyat berharap setiap peserta mengikuti kegiatan dengan tenang dan jujur.
Menurutnya, proses ini bisa menjadi kesempatan mengukur kemampuan diri dan memperbaiki kualitas kinerja. “Kami ingin jabatan diberikan berdasarkan kemampuan, kualifikasi, dan hasil kerja. Semua harus transparan dan objektif,” tegas Mudyat.
Taufik Hidayat