Serap Ribuan Ton Beras, Bulog Kaltim-Kaltara Pastikan Stok Aman hingga 2026

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mencatat realisasi serapan beras. Sampai kini sudah ribuan ton beras terserap.
Kepala Perum Bulog Kanwil Kaltim-Kaltara Musazdin Said menuturkan, penyerapan gabah dan beras dari petani pada tahun 2025 jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
“Saat ini telah mencapai kurang lebih 9.500 ton,” jelas Musazdin, melalui keterangannya, dikutip Kamis (4/12/2025). Ia menegaskan Bulog Kaltim-Kaltara sangat menjaga kualitas beras yang diserap.
Hal ini sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait gabah yang akan diolah menjadi beras kelas medium, dengan persyaratan ketat soal kadar air dan butir patah (broken).
“Kualitas beras tetap kita jaga karena memang sudah ada ketentuan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional terkait untuk gabah yang diserap untuk diproduksi diolah menjadi beras,” imbuhnya.
Apalagi, sambungnya, sudah ada ketentuan di kelas medium dengan persyaratan-persyaratan kadar air, butir patah atau broken ini dijaga.
Untuk menjamin ketahanan pangan di wilayah kerjanya (Kaltim dan Kaltara), Bulog saat ini memiliki cadangan stok mencapai 28.900 ton.
Stok ini tersebar di 8 komplek gudang dengan 15 unit gudang yang berlokasi mulai dari Samarinda, Berau, Paser di Kaltim, hingga Tarakan dan Bulungan di Kaltara.
Dalam menjalankan program pemerintah, Bulog Kaltim-Kaltara telah menyalurkan bantuan pangan untuk alokasi Oktober dan November sebesar kurang lebih 2.450 ton.
Selain itu, Bulog gencar melakukan penyaluran atau penjualan beras SPHP untuk menstabilisasi harga beras di pasaran.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bulog memproyeksikan akan mendistribusikan sekitar 14.000 ton beras hingga Desember.
Dengan perhitungan tersebut, Musazdin Said memastikan stok beras di gudang Bulog Kaltim-Kaltara akan tetap aman hingga musim panen kembali di tahun 2026.
"Stok 12.500 ini kami sudah melakukan perhitungan memang cadangan yang dimiliki pemerintah daerah peruntukannya untuk bencana alam atau yang termasuk kekurangan pangan, misalnya gagal panen,” imbuhnya.
Ia menambahkan, “Jadi ini sudah termasuk di dalam hitungan, masih bisa penyaluran di Januari sampai musim panen."
Selain beras SPHP kelas medium, Bulog juga menyediakan beras kelas Premium yang menyasar segmen kelas menengah ke atas, menjamin ketersediaan pilihan beras berkualitas menjelang Nataru.
Katanya, sesuai tiga pilar dari Bulog: bagaimana keterjangkauan, kemudian ketersediaan, dan stabilisasi harga. Ia bilang, masyarakat tidak perlu khawatir.
“Ketersediaan beras di gudang kami cukup sangat memadai menyuplai dan mensupport ketersediaan atau keterjangkauan pangan tersebut," ujarnya.
Taufik Hidayat