Kaltara Masuk Empat Besar Provinsi Terharmonis di Indonesia 2025

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Provinsi Kalimantan Utara berhasil masuk empat besar provinsi dalam kriteria pengukuran indikator oleh Indeks Harmoni Indonesia (IHAI) tahun 2025.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltara yang diwakilkan Kepala Kesbangpol Jonilius, saat membuka giat Sosialisasi IHAI Provinsi Kaltara, pada Kamis (6/11/2025).
Ia menjelaskan, pada pengukuran IHAI 2025 dilakukan melalui pengumpulan data di 353 kabupaten/kota pada 24 provinsi di seluruh Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan sejak 3-24 Maret 2025 melalui pengisian Link E-Survei. Namun, hanya empat provinsi yang berhasil memenuhi kriteria pelaporan tingkat provinsi.
Adapun seluruh kabupaten/kotanya mencapai target minimal 1.250 responden.
“Dari 24 Provinsi, Kaltara berhasil menembus jajaran elit ini, bersanding Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan DKI Jakarta,” jelas Jonilius, melalui keterangan resminya. Atas nama Pemprov Kaltara, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Badan Kesbangpol kabupaten/kota se-Kaltara.
“Keberhasilan ini juga tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten/Kota serta partisipasi masyarakat yang menjadi responden dalam survei IHAI pada bulan Maret lalu,” sambungnya.
Jonilius menekankan pentingnya Sosialisasi IHAI sebagai langkah nyata memperkuat nilai-nilai harmoni sosial, budaya, ekonomi, dan keberagamaan di tengah masyarakat Kaltara.
“Kegiatan ini menegaskan posisi Kaltara sebagai salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang berhasil memenuhi kriteria pengukuran IHAI tahun 2025,” ucap Jonilius.
Ia menjelaskan, IHAI adalah ukuran komposit yang menggambarkan tingkat harmoni masyarakat melalui empat dimensi utama.
Pertama dimensi dkonomi yaitu menggambarkan kesejahteraan dan keberlanjutan pembangunan yang inklusif. Kedua dimensi sosial yaitu menunjukkan interaksi sosial yang sehat, partisipatif, dan penuh toleransi.
Ketiga dimensi budaya ialah menilai bagaimana nilai budaya lokal dan keberagaman dapat hidup berdampingan secara harmonis. Keempat dimensi keberagamaan, yakni menjamin kebebasan beragama serta memperkuat nilai-nilai spiritual dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan IHAI 2025, memiliki urgensi besar bagi arah pembangunan Kaltara. Untuk memantau kondisi harmoni masyarakat secara berkala, IHAI menjadi alat penting memahami dinamika sosial serta faktor mempengaruhi keharmonisan di masyarakat.
Selain itu, untuk mendukung implementasi visi dan misi pemerintah, khususnya yang sejalan Astacita Presiden Prabowo yang menekankan pembangunan sosial berkelanjutan, stabilitas dan kesejahteraaan berbasis keadilan.
Jonilius juga mengingatkan keberagaman etnis, budaya, dan agama di Kaltara merupakan kekayaan sekaligus kekuatan besar yang harus dijaga bersama.
Ia mengajak agar seluruh elemen di Kaltara bersinergi. Baik antara Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, dan seluruh elemen. “Dengan harmoni, Kaltara akan menjadi daerah damai, toleran, dan berkeadaban,” ujarnya.
Taufik Hidayat