Hadapi Tantangan Masa Depan, Kaltim Andalkan Jurus Digitalisasi
Ilustrasi, layanan wifi gratis.
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Saat ini, digitalisasi menjadi jurus andalan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menghadapi tantangan masa depan.
Plt Kepala Bidang TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Bambang Kukilo Argo Suryo memaparkan pemerintah provinsi telah menyiapkan sejumlah langkah strategis memperkuat transformasi digital.
Mulai pembangunan infrastruktur teknologi informasi, pemerataan akses internet, hingga peningkatan literasi digital masyarakat. Komitmen itu ditegaskan dalam program Publika TVRI Kalimantan Timur, yang disiarkan pada Jumat (26/9/2025) sore, bertajuk: Menata Masa Depan Digital Kaltim.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
“Digitalisasi sebagai kunci penting kemajuan daerah. Bukan hanya mempermudah layanan publik, tapi juga membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan daya saing, dan menciptakan masyarakat yang lebih siap menghadapi perubahan zaman,” jelas Bambang.
Ia lantas mencontohkan salah satu program nyata Pemprov Kaltim yang mendukung agenda transformasi digital, yakni GratisPol Internet Desa. Program ini menghadirkan akses internet gratis di desa-desa.
Salah satu tujuannya, mempersempit kesenjangan digital, dan membuka kesempatan bagi masyarakat pedesaan agar bisa merasakan manfaat langsung dari teknologi.
Ia menilai dengan internet desa, masyarakat di pelosok punya akses informasi yang sama.
“Ini bukan sekadar fasilitas, tapi pondasi agar warga desa bisa ikut berkembang, berwirausaha, dan mengakses layanan publik secara lebih mudah,” tambahnya.
Bambang juga berharap hadirnya internet desa dapat mengakselerasi civialisasi di pedesaan, yaitu sebuah kemajuan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kehadiran internet diyakini mampu membuka peluang ekonomi digital bagi pelaku usaha lokal, memperluas akses pendidikan dan pembelajaran jarak jauh.
Sekaligus meningkatkan kesadaran hingga layanan kesehatan.
Selain itu, masyarakat desa juga dapat lebih aktif menjaga dan mempromosikan budaya serta potensi wisata lokal melalui platform digital. Yang kemudian mempermudah berbagai urusan administrasi dan layanan publik secara cepat, transparan dan efisien.
“Internet desa diharap menjadi penggerak lahirnya desa yang modern tanpa meninggalkan jati dirinya.”
Sampai kini, sudah ada 441 desa di Kaltim yang telah merasakan internet gratis atau mencakup 52% dari target total 841 desa yang akan segera dirampungkan tahun ini.
Bambang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar Kaltim mampu memanfaatkan potensi digital secara optimal.
“Transformasi digital tidak bisa sendiri. Pemerintah, dunia usaha, komunitas, hingga masyarakat harus bergerak bersama untuk memastikan Kaltim benar-benar siap menghadapi masa depan,” ujarnya.
Kolaborasi Pusat dan Daerah
Pemerintah pusat dan daerah bergandengan tangan menghadirkan ekosistem digital, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga internet gratis di pedesaan.
Pemprov Kaltim tengah menjalankan langkah strategis memperkuat transformasi digital, mulai pembangunan infrastruktur teknologi informasi sampai peningkatan literasi digital masyarakat.
Sonny Sudaryana Plt Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan Komdigi sangat mengapresiasi langkah Pemprov Kaltim karena sejalan dengan visi nasional dalam mempersempit kesenjangan digital.
Ia menilai GratisPol Internet Desa contoh yang inspiratif. Program ini menghadirkan internet gratis di desa-desa, memberi peluang masyarakat pedesaan terkoneksi dengan dunia digital, berinovasi, serta meningkatkan taraf hidupnya.
“Inilah bukti bagaimana kebijakan lokal bisa memberi dampak bagi peradaban digital bangsa,” katanya.
Melalui sinergi ini, pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi dan berkomitmen untuk memastikan transformasi digital benar-benar dirasakan masyarakat.
Kaltim pun mantap melangkah menuju masa depan digital yang lebih maju. Dari kota hingga pelosok desa, digitalisasi bukan lagi mimpi, melainkan jalan nyata menuju peradaban yang lebih setara dan berdaya.
