Serba Serbi

Dari Plaza ke Pentacity: Jejak Transformasi Mall di Balikpapan

Gemerlap kemegahan Kota Balikpapan. (helmysatria.com) 
Gemerlap kemegahan Kota Balikpapan. (helmysatria.com)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Balikpapan dikenal sebagai kota industri dan migas, namun sejak 1992 kota ini mencatat sejarah penting di dunia ritel modern.

Pembangunan Plaza Balikpapan jadi tonggak awal lahirnya pusat perbelanjaan modern. Kehadirannya mengubah wajah kota, magnet investasi, serta simbol perkembangan gaya hidup masyarakat urban.

The Plaza Balikpapan, Mall Pertama di Kota Minyak

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

The Plaza Balikpapan dibuka tahun 1992 oleh Agung Podomoro Group, menjadi mall pertama yang memperkenalkan konsep pusat belanja terpadu.

Berlokasi strategis di pusat kota, Plaza menghadirkan tenant nasional serta internasional yang kala itu masih langka di Kalimantan Timur. Mall ini menjadi pionir perubahan pola belanja masyarakat.

E-Walk, Era Baru Lifestyle Mall

Seiring pertumbuhan kelas menengah, kisaran tahun 2009 berdirilah E-Walk Balikpapan di kawasan Balikpapan Superblock.

Mall ini menghadirkan bioskop modern, area kuliner, serta tenant lifestyle yang menjadikannya pusat hiburan keluarga. E-Walk memperkenalkan konsep family mall yang menekankan pengalaman rekreasi sekaligus belanja.

Pentacity Shopping Venue, Ikon Premium

Menyusul E-Walk, Pentacity Shopping Venue hadir pada 2015-an sebagai bagian superblock besar. Pentacity menghadirkan pengalaman belanja premium dengan tenant internasional, event skala besar, dan area hiburan modern.

Kehadirannya mempertegas Balikpapan sebagai kota dengan gaya hidup metropolitan.

Living Plaza & Mall Niche

Selain mall berskala besar, hadir pula Living Plaza Balikpapan (2017) yang digagas Kawan Lama Group. Mall ini mengusung konsep specialized retail dengan tenant seperti Informa, Ace Hardware, dan Toys Kingdom. Konsepnya menyasar kebutuhan rumah tangga, keluarga muda, hingga gaya hidup praktis.

Pertumbuhan mall di Balikpapan membuka lapangan kerja, mendukung UMKM lokal, dan meningkatkan kunjungan wisata belanja.

Namun, tantangan muncul pada pedagang pasar tradisional yang harus bersaing. Mall juga mengubah budaya sosial: dari sekadar belanja ke tempat nongkrong, hiburan, hingga ruang komunitas.

Pertanyaan Umum

1. Mall pertama di Balikpapan berdiri tahun berapa?

The Plaza Balikpapan resmi dibuka pada tahun 1992 dan menjadi mall pertama di kota ini.

2. Apa mall terbesar di Balikpapan saat ini?

Pentacity Shopping Venue dianggap mall terbesar dan paling premium di Balikpapan, bagian dari Balikpapan Superblock.

3. Apa saja mall terkenal di Balikpapan?

Beberapa mall utama adalah The Plaza Balikpapan, E-Walk, Pentacity, dan Living Plaza.

4. Apa dampak mall terhadap ekonomi Balikpapan?

Mall meningkatkan investasi, membuka lapangan kerja, mendukung UMKM lokal, dan memperkuat branding kota sebagai pusat gaya hidup modern.

Perjalanan Mall di Balikpapan, Waktu ke Waktu

Sebelum ada mall, cikal bakal mall di Balikpapan bermula dari Tiga Jaya Department Store yang saat itu sangat ramai diminati masyarakat kota ini.

Kala itu, koleksi-kaleksi yang ada di Tiga Jaya cukup beragam dan termasuk yang terbaik di eranya, jika dibanding dengan toko-toko yang lebih minimalis.

Setelah Tiga Jaya Department Store, muncul supermaket mini sejenis di Muara Rapak. Yakni, Toko Matahari, yang kala itu namanya serupa dengan: Matahari Department Store.

Terlepas strategi marketing atau bukan, Toko Matahari berhasil memantik perhatian masyarakat, terutama menjelang hari raya.

Setelah itu, ikut berdiri Toko Delta, letaknya berseberangan dengan Toko Matahari di kawasan Muara Rapak Kilo 0, Balikpapan Utara. Tiga supermaket mini itu, mengawali cara berbelanja baru warga. Telerbih memasuki era 1990 an.

Persis sekitar tahun 1992, sejarah mall di Kota Balikpapan dimulai. Tonggak awalnya dengan berdirinya Plaza Balikpapan, yang saat itu namanya: Balikpapan Center.

Pertama kali beroprasinya Balikpapan Center yang pembangunannya masih belum tuntas 100 persen, semisal bangunan belum dicat rapi, masih tercecer material pembangunan. Namun, sudah ada tenant yang kala itu sudah mulai operasi, yakni: Hero Supermarket.

Meski begitu, kehadiran Hero Supermarket berhasil menyita perhatian masyarakat Kota Balikpapan.

Serasa euforia, swalayan besar yang selama ini hanya berpusat di Pulau Jawa, namun Kota Balikpapan mulai ikut memilikinya.

Begitu banyak masyarakat berdatangan, ada yang sekitar melihat, banyak pula yang berbelanja.

Masyarakat Balikpapan kian dimanja. Usai Hero Supermarket, menyusul Gramedia Book Store ikut muncul, yang lokasinya di atas Hero Supermarket. Sama seperrti Hero, Gramedia sudah beropertasi meski outletnya belum tuntas.

Sejarah berlanjut dengan munculnya Matahari Department Store di Balikpapan Center, sebuah Department Store terbesar dan ternama di Indonesia.

Adapun Tiga Jaya Department Store, Toko Matahari dan Delta Jaya : tiga supermakaet mini yang menjadi cikal bakal mall di kota ini, masih terus bertahan.

Tiga Jaya bahkan membeli lahan di sebelah Hotel Gajah Mada dan merenovasi toko yang sudah ada sebelumnya menjadi 3 lantai. Letaknya tidak jauh dari Balikpapan Center.

Namun seiring waktu, Tiga Jaya mulai sepi pengunjung, seiring bertambahnya koleksi yang disediakan Matahari Department Store. Hingga akhirnya Tiga Jaya tutup dan sempat berubah menjadi Inul Vista Karaoke.

Sedangkan Toko Delta dan Toko Matahari Muara Rapak perlahan ikut tumbang, setelah beroprasinya Balikpapan Center dan Matahari Department Store. Meski begitu, mereka menjadi sejarah cikal bakal berdirinya mall di Kota Minyak.

Dari tahun 1992 Plaza Balikpapan Center, beroperasi tanpa saingan. Memasuki tahun 2003, berdiri lah Mall Fantasy atau Mall Balikpapan Baru. Yang letaknya di perumahan Balikpapan Baru Ring Road. Masyarakat menyambut dengan antusias, sebab punya pilihan lain untuk berbelanja.

Di awal beroperasi, Mall Fantasy cukup menarik minat pengunjung, namun lantaran lokasi yang berada bukan daerah bisnis, tak seperti Balikpapan Center di jantung kota, akhirnya pengunjung mulai sepi. Meski tak sampai tutup, bahkan hingga tahun 2025 ini masih terus beroperasi.

Kisaran tahun 2004, masih di kawasan Muara Rapak berdiri Plaza Rapak dengan tenant utamanya Ramayana Department Store, dengan bangunan tiga lantai.

Munculnya Ramayana kembali disambut baik warga dengan gembira. Dari berbagai penjuru kota beramai-ramai datang ke Ramayana saat pembukaan pertamanya. Kemudian, muncul KFC dan toko buku Kharisma.

Dengan lokasi yang strategis berada di wilayah padat penduduk, Plaza Rapak tidak pernah sepi. Terlebih berdiri di kawasan pertemuan lalu lintas yang cukup ramai. Seperti pengendara yang berasal dan mengarah ke Soekarno-Hatta, Gunung Pipa, Gunung Sari, Karang Anyar, dan sekitarnya.

Tonggak Pembangunan Besar-besaran

Tonggak pembangunan besar di kota ini kian berkembang melesat di era 2005. Di tahun ini banyak proyek besar dibangun, khususnya Mall dan pusat perbelanjaan sejenis.

Semisal 18 Juni 2005, peletakan batu pertama mega proyek Balikpapan Super Block, yang saat itu kota ini dipimpin almarhum Imdaad Hamid. Di tahun sama, ada pula proyek mall besar lain: Pasar Baru Square di Pasar Baru. Sekitar medio 2006, dibangun gedung Makro / Lotte, lokasinya di Ring Road.

Tahun 2007, Trade Center juga dibangun dengan lokasi di tengah antara Plaza Balikpapan dan Pasar Baru Square. Kala itu, pengembang Trade Center jauh lebih cepat dalam menyelesaikan Trade Center dibanding dengan Pasar Baru Square.

Kisaran November 2008 dilakukan Soft Opening Trade Center, yang saat itu Balikpapan dipimpin Rizal Effendi. Seiring dengan itu, turut pula dibuka pasar modern Hypermart. Ini menjadi hipermarket pertama yang berdiri di Kaltim.

Sebulan berikutnya, kisaran Desember 2008 Cinema XXI di Pasar Baru Square mulai beroperasi. Ini adalah bioskop jaringan dari 21 Cineplex, dengan tampilan interior dan kualitas film lebih baik dari Bioskop 21 yang sudah di buka di Samarinda.

Cinema XXI berada dalam mall yang belum tuntas 100 persen, dan menjadi tenant pertama yang buka di Pasar baru Square. Bahkan saat itu kondisi lantai parkir masih berdebu, tangga menuju lantai atas masih kotor. Tapi animo warga tak surut untuk tetap ramai mengunjungi Cinema XXI.

Di tahun berikutnya, 9 September 2009, berdiri eWalk, mall besar seperti Cilandak Town Square. eWalk menjadi pelopor mall yang mengandalkan tenant-tenant ternama dari Jakarta bahkan dari luar negeri yang hadir pertama kali di kota ini.

Seperti tenant Haagen Dazs, Bread Talk, J-co Donuts, Dunking Donuts, Starbucks, Body's n Soul, Takigawa, Score, Mr. Pancake, Doner Kebab, dan lainnya.

Pada kisaran Desember 2010, Cahaya Departement Store dibuka bersamaan Soft Opening Balcony City Mall, Orange Mart dan Zona 2000 di area Cahaya Departement Store. Tahun 2017, muncul lagi mall baru: Living Plaza, yang berlokasi di Balikpapan Selatan, dekat lampu merah Balikpapan Baru.

Kini, masyarakat Balikpapan kian dimanjakan beragam pilihan mall laiknya di Jakarta.

Taufik Hidayat/ Balikpapanpustaka, berbagai sumber

Berita Terkait

Image

Wapres Yai Maruf Bantah Isu Belasan Menteri Mundur

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Sekitarkaltim.ID -