Pelaksanaan Haji 2025 Jumlah Jamaah Wafat di Tanah Suci 447 Jiwa

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengonfirmasi bahwa jumlah wafat tahun ini lebih rendah dibanding waktu sama tahun 2024.
Menjelang akhir operasional haji 2025, Kementerian Agama mencatat penurunan jumlah jamaah Indonesia yang wafat selama menjalani ibadah di Tanah Suci.
Dari data Siskohat per Sabtu (12/7/2025) pukul 20.00 WITA, total ada 447 jamaah wafat, terdiri dari jamaah pria 274 dan jamaah perempuan 173 jiwa.
Jumlah ini lebih rendah dibanding tahun 2024 yang mencatat 461 jamaah wafat.
Mayoritas dari mereka menghembuskan napas terakhir di Makkah, yang memang menjadi lokasi tinggal paling lama selama sekitar 40 hari masa ibadah.
"Alhamdulillah perkembangan per hari ini jumlah yang wafat jemaah kita itu lebih kurang daripada hari yang sama pada tahun yang lalu," ujar Menag dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (10/7/2025).
"Terjadi pengurangan jumlah jamaah wafat," tambahnya.
Ia menyebut penurunan angka kematian menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Meski sempat menghadapi kendala, termasuk sistem multi syarikah, semua bisa diatasi.
"Semua teratasi dan tidak ada jemaah yang terlantar atau terbengkalai. Silakan teman-teman wartawan tanyakan langsung ke jemaah. Tidak ada yang ditutup-tutupi, mari kita objektif," tandas Nasaruddin.
Secara rinci, berikut distribusi jamaah wafat tahun ini:
- Laki-laki: 270 orang
- Perempuan: 173 orang
Usia 65 tahun ke atas (lansia): 286 orang
Usia 41–64 tahun: 157 orang
Lokasi wafat:
Makkah: 333 orang
Madinah: 59 orang
Mina: 20 orang
Bandara: 18 orang
Arafah: 13 orang
Kloter SUB (Surabaya dan sekitarnya) mencatat jumlah wafat tertinggi yakni 93 orang, disusul Kloter SOC (Solo) dengan 54 orang, dan Kloter JKS (Jakarta-Bekasi) sebanyak 51 orang.
Kloter-kloter lain seperti JKG, UPG, BTH, dan PLM juga melaporkan jemaah wafat namun dalam jumlah yang lebih kecil.
Hingga data terakhir, masih ada 46 jemaah Indonesia yang dirawat di berbagai Rumah Sakit Arab Saudi, tersebar di empat kota:
RSAS Madinah: 29 orang
RSAS Makkah: 10 orang
RSAS Jeddah: 6 orang
RS Riyadh: 1 orang
Pemerintah Indonesia melalui Kantor Urusan Haji terus memantau kondisi mereka.
Sajada Republika Network
