Kaltim Pastikan Wujudkan Pemerataan Akses Pendidikan dan Kesehatan

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Provinsi Kaltim menegaskan komitmennya mewujudkan pemerataan.
Khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan akses internet gratis hingga ke pelosok desa. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, melalui keterangannya.
Seno menyampaikan program pendidikan gratis telah dimulai dan berjalan baik. Meski masih muncul sejumlah keluhan dari masyarakat.
"Pendidikan gratis sudah berjalan. Kalau ada keluhan, itu hal wajar di awal pelaksanaan. Kritik kami terima sebagai bahan evaluasi agar program ini semakin baik," ujar Wagub Seno Aji, menukil laman Pemprov, Sabtu (5/7/2025).
Ia juga menyampaikan ihwal program kesehatan gratis yang terus berjalan melalui pembiayaan iuran BPJS Kesehatan untuk masyarakat miskin.
Pihaknya memastikan layanan ini menjadi bagian dari komitmen utama dalam menjamin kesejahteraan dasar masyarakat.
Untuk BPJS, lanjut Seno, Pemprov Kaltim telah mengalokasikan anggaran untuk masyarakat miskin. “Saya akan cek kembali cakupan pastinya, yang jelas sudah jalan dan terus ditingkatkan," imbuhnya.
Ihwal pemerataan program internet gratis, ia berujar pihaknya mematok target sebganyak 841 desa dapat terkoneksi internet.
Sejumlah wilayah seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Berau akan menjadi prioritas.
“Sebab masih banyak desa-desa di wilayah tersebut yang belum terjangkau akses internet. Program internet gratis ini terus kami kembangkan,” papar Seno.
Dalam waktu dekat, sekitar 80 persen desa akan terjangkau internet, dan dalam lima tahun ke depan, seluruh desa di Kaltim sudah terkoneksi.
Pemprov Kaltim saat ini fokus memprioritaskan konektivitas internet dan layanan dasar ke wilayah terluar dan tertinggal seperti Mahulu dan Kutai Barat.
Langkah ini sebagai bagian dari misi mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah provinsi.
Dengan target jangka menengah dan dukungan kebijakan konsisten, pemerintah optimistis Kaltim akan menjadi provinsi unggul dalam layanan dasar dan transformasi digital di masa depan.
Yan Andri
