Prabowo Beli 985 Sapi Kurban, Balikpapan Ikut Kebagian

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pada perayaan Idul Adha 2025, Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sekretariat Negara membeli sebanyak 985 ekor sapi kurban dari 573 peternak lokal yang tersebar di berbagai daerah.
Sapi-sapi ini akan disalurkan ke masjid-masjid di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk Kota Balikpapan yang iku kebagian. Balikpapan mendapat satu ekor sapi jenis simental berbobot 830 kilogram, sesuai ketentuan bantuan Presiden yang menetapkan berat minimal 800 kilogram.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menyampaikan pembelian sapi dari peternak lokal tidak hanya menjadi simbol kepedulian sosial, tapi juga upaya nyata dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
“Kami beli sapinya dari 573 peternak lokal di berbagai daerah. Harapannya ini juga bisa memperkuat ekosistem peternakan nasional,” ujar Juri di Jakarta, dilaporkan Republika, Kamis (5/6/2025).
Sapi-sapi yang dibeli memiliki bobot antara 800 kilogram hingga 1,3 ton.
Jenis sapi yang disalurkan meliputi simmental, limousine, peranakan ongole. Ada pula brahman, angus, dan sapi bali. Seluruh sapi kurban telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan laik sebagai hewan kurban. Dua sapi terberat yang dibeli berasal dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
“Ini bentuk apresiasi terhadap kualitas kerja peternak lokal yang semakin meningkat, sekaligus membuka peluang peningkatan produktivitas dan kualitas ternak nasional,” imbuh Juri.
Ia menegaskan seluruh proses pengadaan sapi dilakukan secara transparan dan akuntabel. Serta dilengkapi dokumen resmi seperti surat keterangan kesehatan hewan dan bukti asal-usul ternak.
Kurasi sapi juga dilakukan bersama dinas peternakan di daerah masing-masing.
Penyaluran dilakukan bertahap. Pemerintah telah berkoordinasi dengan kepala daerah untuk memastikan distribusi berjalan adil dan tepat sasaran. “Kami berharap kepala daerah bisa mengawasi penyaluran sapi kurban dari Presiden agar tepat guna,” ujar Juri.
Ada dua skema penyaluran sapi kurban dari Presiden. Pertama, melalui masjid-masjid yang ditunjuk kepala daerah, mencakup 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Sebagian besar daerah menerima satu ekor sapi, adapun 55 kabupaten/kota menerima dua ekor sapi karena di wilayah itu tidak tersedia sapi dengan bobot sesuai standar Presiden.
Kedua, Presiden langsung menyalurkan 378 ekor sapi kepada tokoh masyarakat, pondok pesantren, serta kelompok sosial yang membutuhkan.
Untuk Balikpapan, satu ekor sapi kurban disalurkan ke Masjid Al-Ula di Kecamatan Balikpapan Barat. Rencananya penyerahan simbolis dilakukan hari ini, Jumat (6/6/2025) pukul 16.00 WITA.
Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Muhammad Arif Fadillah, menjelaskan sapi akan diserahkan satu hari sebelum proses penyembelihan, yang direncanakan Sabtu.
Ia menyampaikan, Masjid Al-Ula baru akan melaksanakan penyembelihan pada hari Sabtu karena pada hari Jumat bertepatan dengan shalat Jumat, sehingga waktunya tidak memungkinkan.
“Jadi sapi tidak terlalu lama di lokasi dan tetap mendapat perlakuan baik,” ujarnya.
Masjid Al-Ula dipilih lantaran rekomendasi Pemkot Balikpapan, dengan mempertimbangkan sejumlah kriteria. Antara lain, kepadatan penduduk di sekitar dan keberadaan warga kurang mampu.
Ia juga memastikan sapi yang diserahkan telah melalui pemeriksaan kesehatan secara ketat. Pemeriksaan dilakukan dinas terkait, termasuk uji laboratorium darah.
Hal ini untuk memastikan kondisi hewan benar-benar sehat dan layak kurban.
Adapun serah terima bantuan Presiden kepada gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh Indonesia dilakukan secara daring. Kegiatan ini turut diikuti perwakilan dari Kota Balikpapan.
Menurutnya di pertemuan virtual itu, disampaikan panduan teknis penyerahan sapi, termasuk tata cara distribusi dan penyembelihan yang sesuai standar kesehatan.
“Sekaligus ketentuan spanduk atau banner penyerahan,” imbuhnya. Daging kurban dari bantuan ini akan didistribusikan kepada masyarakat sekitar Masjid Al-Ula, khususnya kepada warga yang benar-benar membutuhkan.
Taufik Hidayat
