Regional

Kaltara Perkuat Mitigasi Bencana, Tekan Kasus Karhutla

Ilustrasi, kebakaran hutan.
Ilustrasi, kebakaran hutan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIMMengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, areal kebakaran hutan dan lahan atau karhutla didominasi lahan tidak berhutan sebesar 252.320,33 ha (88,96%) dan berhutan 31.300,18 ha (11,04%).

Untuk luas tertinggi pada jenis penutupan lahan belukar sebesar 158.893,53 ha (56,02%) dari total luas karhutla Indonesia periode Januari sampai September tahun 2024.

Untuk mencegah kasus karhutla Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara menyatakan siap menghadapi berbagai potensi kebakaran hutan dan lahan tahun ini.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala menyampaikan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi serta mengatasi karhutla sejak tahun 2017.

Tim ini terdiri dari seluruh perangkat daerah dan instansi vertikal terkait. Di dalamnya ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Polda, TNI dan masyarakat.

“Kita berkolaborasi dengan masyarakat setempat, juga perusahaan yang berada di sekitar wilayah rawan kebakaran sudah kita minta wajib membantu, termasuk alat-alat pemadam mereka juga,” ujar Ingkong, dalam keterangan resminya, dinukil Jumat (14/3/2025).

Ihwal perusahaan di Kaltara, lanjutnya, juyga dibebankan kewajiban untuk mengamankan arealnya. Mereka harus mempunyai peralatan pemadam kebakaran, seperti pompa pemadam dan kendaraan tangki yang dilengkapi APD untuk tugas pemadaman.

Adapun bagi wilayah yang minim air atau aliran sungai, Wagub Ingkong menegaskan akan membuat titik-titik kolam seperti embung untuk penampungan air.

“Jadi memudahkan dalam proses pemadaman karhutla. Kalau terjadi kebakaran semua lini harus turun ke lapangan,” tegasnya.

Adapun sebagai koordinator di daerah BPBD dibantu TNI, Polri sampai tingkat bawah, lalu OPD seperti Satpol PP, pemadam, Dishut, DLH dan Dinas Pertanian.

Wagub Ingkong bilang, Tanjung Palas Timur menjadi salah satu wilayah yang rawan berada di Kabupaten Bulungan. Daerah tersebut cukup sulit dalam mendapatkan air dan didominasi lahan gambut.

Sedangkan daerah pegunungan, ketika terjadi karhutla tidak sampai meluas, karena masyarakatnya sudah paham dan punya kearifan lokal dalam membuka lahan di waktu tanam padi.

“Dipastikan masyarakat akan terlebih dahulu membuat sekat bakar dan mengetahui waktu yang tepat harus membakar dan dilakukan bergotong royong,” imbuhnya.

Menukil data Unit Pelaksana Teknis Daerah-Kesatuan Pengelolaan Hutan Tarakan, sepanjang 2024 terjadi 20 kasus karhutla.

Mayoritas karhutla terjadi pada Januari hingga Maret 2024, saat musim kemarau belangsung. Rerata lahan yang terbakar kawasan permukiman dan hutan lindung.

Yan Andri

Berita Terkait

Image

Wapres Yai Maruf Bantah Isu Belasan Menteri Mundur

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Sekitarkaltim.ID -