News

Tahun 2027, PT Pindad Disebut Bakal Produksi Mobil Nasional

Kendaraan Taktis Ringan Maung 4X4 buatan PT Pindad di Kota Bandung. 
Kendaraan Taktis Ringan Maung 4X4 buatan PT Pindad di Kota Bandung.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan, pemerintah telah memulai langkah awal untuk menghadirkan mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun mendatang.

Hal itu, disampaikan Kepala Negara saat pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, pada Senin (20/10/2025) silam.

"Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang," kata Prabowo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Prabowo mengatakan pemerintah telah menyiapkan alokasi dana dan lahan untuk pembangunan pabrik yang akan memproduksi kendaraan dalam negeri.

Saat ini, tim pengembang disebut tengah bekerja menyiapkan hal tersebut.

Menindak lanjuti hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan mobil nasional diproyeksikan mulai diproduksi tahun 2027.

Adapun pihak yang mengembangkan proyek itu, yakni PT Pindad. "Mobil nasional kita proyeksikan akan mulai produksi 2027," kata Menperin, Kamis (13/11/2025).

Agus mengatakan, Kemenperin sudah melakukan pembahasan secara rinci dengan PT Pindad. Pembahasan itu mencakup jenis kendaraan yang akan diproduksi, teknologi yang digunakan dalam proses produksi, strategi penetapan harga (pricing), strategi pemasaran, serta pelayanan purna jual.

"Pembahasan banyak hal tersebut strategis demi menyiapkan dan mewujudkan apa yang dari arahan Bapak Presiden agar Indonesia bisa segera memiliki mobil nasional," katanya.

Ia menyampaikan, Kementerian Perindustrian dengan Pindad juga sudah membahas terkait kemungkinan mengundang mitra lain untuk sama-sama mengembangkan mobil nasional.

Karena itu, dalam penilaian Kemenperin lewat pertemuan dengan Pindad, bisa disimpulkan sementara, Pindad sudah siap.

"Konsep Pindad sudah cukup lengkap," lanjutnya.

Ia bilang, saat ini kementeriannya dalam proses merumuskan kebijakan stimulus atau insentif untuk sektor otomotif. Hal itu, dilakukan mengingat sektor industri otomotif memiliki dampak berkelanjutan yang luas terhadap rantai pasok dan keterkaitan antarindustri.

Termasuk dalam hal perlindungan serta penciptaan lapangan kerja. Pihaknya melihat sektor otomotif terlalu penting untuk diabaikan sehingga jadi perhatian khusus.

“Paling tidak ada kebijakan fiskal 2026 agar supaya sektor otomotif bisa jauh lebih cepat," kata Agus.

Republika

Berita Terkait

Image

Wapres Yai Maruf Bantah Isu Belasan Menteri Mundur

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Image

Pemprov Kaltim dan Pemerintah Samarinda Tukar Aset

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Sekitarkaltim.ID -